Kesalahan fatal saat reset HP android ke pengaturan pabrik
Ada banyak alasan kenapa Reset HP Android ke pengaturan pabrik dilakukan. Pada beberapa kasus reset ke pengaturan pabrik umumnya terpaksa dilakukan pada perangkat HP Android yang mengalami Bootloop. Android Bootloop adalah suatu kondisi dimana perangkat android tidak dapat masuk ke Operating sistem atau stuck/macet pada logo Android saja. Sebagian besar kejadian bootloop ini adalah ketika sedang terjadi proses installasi Aplikasi ataupun Proses Update OS dan Perangkat dimatikan.
Namun selain dari kasus bootloop, alasan Reset HP Android juga tidak jarang dilakukan dengan alasan Beban HP android berat yang mengakibatkan performa menjadi lambat. jika ini yang terjadi mungkin anda perlu membaca terlebih dahulu artikel disini tentang "Beban HP Android Berat, Ini yang perlu dilakukan".
Adajuga alasan dilakukannya Reset HP Android karena diduga perangkat telah terinfeksi dengan virus yang dibawa oleh aplikasi maupun masuk dari proses berselancar di peramban atau browser di ruang internet.
Reset Ke Pengaturan Pabrik / Factory Reset |
Adapula alasan dilakukannya Reset HP Android karena Lupa Pola, Lupa Password, Lupa PIN. ini adalah alasan yang paling kontroversi. Tidak jarang alasan ini juga digunakan oleh para pencuri HP berkamuflase ketika meminta para tukang service HP untuk melakukan Reset HP ke pengaturan pabrik.
Lalu, Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum melakukan reset HP ke pengaturan pabrik agar setelah HP anda di reset, anda tetap merasa aman dan nyaman.
1. Pastikan Anda Mengingat Email dan Password Akun Perangkat.
Email dan Akun Perangkat adalah Email yang digunakan secara default pada beberapa aplikasi dasar yang dibuat pertama kali saat HP Android digunakan. Umumnya email ini digunakan untuk Aplikasi Playstore, Identitas Perangkat dan Aplikasi lainnya.
Pada Beberapa jenis brand android, Anda akan dipaksa untuk melakukan login ke email yang pertama kali digunakan meskipun telah dilakukan reset ke pengaturan pabrik. hal ini sebagai bentuk proteksi pada HP yang diambil alih oleh orang yang bukan pemilik sebenarnya. sayangnya, tidak sedikit pula pemilik asli tidak dapat lagi mengingat email dan password yang digunakan di akun perangkat dan melakukan reset ke pengaturan pabrik. Proses installasi aplikasi pun terhambat dan tidak sukses masuk hingga ke menu utama. jika hal ini terjadi maka satu-satunya cara yang dapat dilakukan hanyalah flashing. olehnya agar tindakan flashing ini tidak terjadi sebaiknya email dan password perangkat yang pertama kali digunakan dan sedang aktif untuk di ingat kembali. menjadi pelajaran bahwa sebaiknya setiap kali kita menggunakan HP yang baru dan membuat email, maka email tersebut sebaiknya dicatat dan disimpan di dompet atau di tempat lainnya selain di dalam HP.
2. Backup Kontak Telepon.
Ketika Reset HP ke pengaturan pabrik dilakukan maka semua file yang tersimpan di perangkat akan terhapus. Hal paling utama yang perlu dibackup adalah Kontak telepon. Anda dapat melakukan backup secara manual maupun secara otomatis. Backup Kontak secara Otomatis adalah dengan melakukan sinkronisasi Kontak Telepon ke Kontak Email. Sehingga ketika Reset HP ke pengaturan pabrik sudah dilakukan anda tinggal login kembali ke Email maka Kontak Telepon anda akan kembali seperti semula lagi. sementara Backup secara manual adalah anda melakukan penyalinan kontak-kontak yang ada ditelepon kedalam buku atau file terpisah di HP yang akan direset tersebut.
3. Backup File Media yang tersimpan di memory Internal.
Seperti yang dijelaskan pada poin 2 diatas bahwa proses Reset HP Android ke pengaturan pabrik akan mengakibatkan semua file yang ada di dalam perangkat akan terhapus. Olehnya maka sebaiknya semua file media baik Musik, Foto, Video untuk dipindahkan ke memory Luar (Memory Eksternal) atau di pindahkan dahulu ke perangkat lain seperti Komputer atau Lapoto. File-file tersebut dapat anda masukan kembali ke HP jika proses Reset telah selesai.
4. Akun-akun dalam Aplikasi.
Banyak sekali para pengguna HP Android yang membuat akun di aplikasi-aplikasi yang terinstall dan tidak lagi mengingat password yang digunakan. sebagai contoh aplikasi-aplikasi tersebut seperti Aplikasi sosial media Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok, Snack Video atau Aplikasi Online Shop Tokopedia, Shoope, Lazada dan lain sebagainya. Sebelum anda melakukan reset ke pengaturan pabrik sebaiknya periksa semua terlebih dahulu email-email dan nomor HP yang digunakan untuk registrasi di aplikasi-aplikasi tersebut, agar setelah proses Reset HP ke pengaturan pabrik telah selesai dilakukan anda akan dengan mudah mengingat email mana yang digunakan di aplikasi tersebut.
5. Data-Data
Tidak semua data tersimpan dalam bentuk file, sehingga sebelum anda melakukan reset HP ke pengaturan pabrik sebaiknya memeriksa terlebih dahulu semua aplikasi yang mungkin saja menyimpan beberapa data. Contoh aplikasi Kalender yang mungkin saja di dalam kalender tersebut anda telah membuat sebuah notice atau pengingat untuk sebuah moment semisal Ulang tahun mantan, atau ulang tahun selingkuhan.Atau Aplikasi catatan yang mungkin menyimpan catatan hutang piutang, catatan nomor rekening, catatan tanggal jadian atau catatan tanggal haid terakhir atau catatan nomor HP selingkuhan.
Jika anda tidak melakukan proses diatas maka itu adalah sebuah kesalahan yang sangat Fatal. Proses Reset HP ke pengaturan pabrik jika anda minta bantuan kepada para Teknisi HP mungkin hanya memakan biaya sekitar Rp.50ribu hingga Rp. 100ribu rupiah. tapi jika poin 1 yang diuraikan diatas tidak dapat anda penuhi maka besar kemunkinan tindakan yang dapat dilakukan adalah flashing. Flashing sendiri pada umumnya memakan biaya tidak kurang dari Rp. 150ribu Rupiah.
Tidak ada tindakan yang dapat membantu mengembalikan Semua file yang telah hilang setelah dilakukan reset ke pengaturan pabrik, terlebih jika anda tidak pernah melakukan backup file ke Cloud Memory atau Google Drive. olehnya proses Backup sangat perlu dilakukan atau anda akan kehilangan file-file di perangkat HP anda yang telah direset tersebut selamanya.